function slider_option(){ $con = '

'; echo $con; } add_action('web_footer','slider_option');

 
  • Decrease font size
  • Reset font size to default
  • Increase font size

LOGIN

Login terlebih dahulu untuk mengakses fitur website ini

MENU

Halaman Utama
Galeri Foto
Forum Diskusi
Direktori Alumni
Hubungi Kami
Agenda
Berita Alumni
Berita Umum

ADMIN PG

AGENDA PESAT GATRA

DOWNLOAD TERBARU

Download file update dari kami

MEMBER ONLINE

None

JEJARING SOSIAL

FACEBOOK

Home
PERJALANAN PANJANG BATALYON PESAT GATRA

Pada hari pertama di bulan Agustus 1990, bertempat dilapangan Pancasila Akademi Militer, Magelang, Gubernur Akademi Militer (AKMIL) Mayjend TNI Toni Hartono melantik 756 Calon Prajurit Taruna (CAPRATAR) yang telah lolos mengikuti seleksi penerimaan taruna AKABRI yang dilaksanakan tahap demi tahap mulai tingkat daerah hingga pusat. Dalam kesempatan itu pula, ditekankan agar para Capratar untuk mempersiapkan mental dan fisik dalam menghadapi tempaan-tempaan selama mengikuti latihan. Kenangan terhadap kampung halaman agar secepatnya ditinggalkan untuk memulai suatu era baru yaitu sebagai Calon Perwira Muda. Dengan kepala yang licin tanpa sehelai rambutpun dan baju doreng yang besar tanpa ada embel-embel kecuali padi dan kapas yang menempel di krah baju…serta keringat yang menetes dan disetiap pori-pori tubuh mereka, merupakan pertanda awal dari bakti mereka kepada nusa dan bangsa. Ayunan langkah pertama yang harus mereka tempuh adalah mengikuti latihan CHANDRA DIMUKA selama kurang lebih 17 minggu. Dalam kurun waktu itu mereka akan dibina mental maupun fisiknya untuk menjadi sosok seorang prajurit sejati yang mewarisi jiwa besar para pahlawan bangsa. Teriknya sinar matahari dan dinginnya.....

 

malam selalu setia mengikuti mereka untuk berlatih dan berlatih lagi. Bagi mereka adalah “Tiada hari tanpa latihan”. Rasa suka dan duka yang mereka alami bersama sedikit demi sedikit menumbuhkan jiwa persatuan yang kuat diantara mereka yang pada akhirnya berkembang menjadi ikatan bathin yang abadi untuk tetap bersatu baik jiwa maupun raga dalam situasi dan kondisi yang apapun.     

Akhirnya setelah berjuang keras selama kurang lebih 17 minggu, tibalah saatnya hari yang telah dinanti-nantikan. Dihari yang kedua puluh delapan bulan November 1990 menandai akhir dari latihan CHANDRA DIMUKA, Komandan Jenderal Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Danjen AKABRI) Marsekal Muda SUGIANTORO telah melantik 756 Capratar menjadi Prajurit Taruna (PRATAR). Dari 756 Pratar yang dilantik, 237 Pratar adalah memasuki matra Kepolisian. Satu hari setelah WISUDA JURIT, 237 Pratar matra Kepolisian melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian (AKPOL) Semarang. Untuk memasuki kampus mereka yang baru yang lebih indah dan megah, dengan pangkat roket yang melekat dilengannya, mereka melangkah memasuki Pintu Gerbang Tanggon Kosala Akademi Kepolisian. Satu kehidupan baru menanti mereka di tempat kehidupan baru Resimen Korps Taruna AKpol. Pekan Orientasi Pra Bhara menandai awal dari kegiatan mereka di Akademi Kepolisian. Dalam masa ini mereka diperkenalkan segala yang ada di Akademi Kepolisian baik sarana maupun prasarananya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Mayjend Pol. Drs. SOENJOTO, Gubernur Akademi Kepolisian mengakhiri Pekan Orientasi Pra Bhara dengan suatu upacara yang khidmat. Dan dengan berakhirnya Pekan Orientasi Pra Bhara ini, maka lahirlah kami…Batalyon PESAT GATRA.

Setelah belajar selama kurang lebih 3 bulan, maka pada awal Pebruari 1990 kami melaksanakan Yudisium untuk pertama kalinya dan seluruhnya naik semua walaupun sebagian kecil harus melaksanakan Yudisium II. Sekarang kami berpangkat KOPRAL TARUNA sebagai motor akademi. Pangkat ini merupakan pangkat yang penuh dengan kenangan yang manis maupun pahit. Pahit getirnya hidup di resimen kami tanggung dan rasakan bersama baik siang maupun malam. Kehidupan yang kami lalui ternyata harus ditebus mahal dengan kembalinya 4 teman kami kembali ke masyarakat. Kami sekarang berjumlah 258 setelah mendapat tambahan 15 taruna eks angkatan XXIV dan 4 kembali ke masyarakat.

Waktu berjalan tanpa terasa hingga sudah menginjak pada bulan Juli 1990. Dibulan ini untuk pertam akalinya kami melaksanakan praktek diluar Kesatrian dengan nama PURWA BHARA selama 2 minggu di Poltabes Semarang. Akhir dari sevron yang paling besar di Akademi bagi kami adalah akhir bulan Juki 1991. Di bulan ini kami melaksanakan Yudisim yang kedua kalinya untuk menjadi Sersan Taruna. Akan tetapi dengan sedih kami harus meninggalkan 20 rekan kami yang belum berhasil dalam studinya. Kami sekarang berjumlah…setelah mendapat tambahan 214 taruna dari eks angkatan XXIV yang juga terpaksa tinggal dengan alasan yang sama.

Di bulan Oktober selama kurang lebih 2 minggu kami melaksanakan latihan mahir dasar Pramuka di karang Geneng Ungaran. Dalam latihan ini kami dibina dari tingkat siaga sampai menjadi pembina. Tapi rupanya keutuhan batalyon kami terus mendapat cobaan. 1 rekan kita berpulang menghadap Ilahi dan 1 rekan kita harus pulang kembali ke masyarakat. Walaupun cobaan silih berganti namun akhirnya kami berhasil mengikuti latihan tersebut dengan hasil yang memuaskan walaupun harus ditebus dengan kepergian rekan kita menghadap Ilahi. Untuk memenuhi dan melangkapi program pendidikan di akademi kepolisian serta untuk mengenang kembali jasa para pahlawan maka pada bulan kedua tahun 1992 kami melaksanakan wisata juang di monumen surya Ngawai Jatim, pada bulan yang sama pula melaksanakan job training madya bara yang wilayahnya meliputi Jateng dan DIY, dalam latihan ini kami melaksanakan judisium. Seperti tahun tahun sebelumnya maka dalam judisium kali inipun kami terpaksa harus melepas satu rekan kami, karena tidak memenuhi persyaratan akademis hingga sekarang kami berjumlah 236 taruna termasuk 4 taruna eks yon Patrisarawirya yang juga terpaksa harus bergabung bersama kami.

Pada bulan Oktober selama kurang lebih 4 hari berturut turut kami mentas dalam acara rutin yang dilaksanakan tiap tahunnya yaitu Porsiptar, dalam kegiatan ini kami mengikutsertakan seluruh sekolah menengah tingkat atas Kodya semarang dalam rangka adu prestasi di bidang seni dan olah raga. Secara keseluruhan acara ini dapat kami laksanakan dengan sukses.
Untuk menerapkan teori teori dalam kampus dan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan serse di polda Jateng maka pada akhir bulan Okober kami mengadakan riset social di Polda Jateng untuk fungsi Serse khususnya mengenai tanggapan masyarakat terhadap kehadiran polisi dalam suatu perkara tindak pidana, selama kurang lebih 10 hari kami adakan observasi ke responden akhir dari kegiatan tersebut diadakan paparan di depan Gubernur Akpol. Sebagai bekal akhir dalam akpol kami diharuskan Praktek langsung di lapangan untuk seluruh fungsi dan kmampuan puskodalops. Latihan yang dinamakan wasana bara dilaksanakan selama 3 minggu pada bukan April 1993 di polda yaitu polda Jabar, Jateng, Jatim dalam latihan ijin selurh pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh selam 3 tahun di akpol diaplikasikan dalam tugas yang sebenarnya. Setelah 3 tahun kami berpisah dalam satu werfing tibalah saatnya untuk bergabung lagi dalam suatu kegiatan Latsitarda Nusantara. Sebelum kegiatan Latsitarda kembali cobaan menyelimuti batalyon kami satu rekan terpaksa tidak ikut latsitarda dalam latsitarda ini adalah yang ke 14 kali yang dilaksanakan di bumi Etam, Kalimantan Timur, dalam kegiatan ini kami taruna akabri melebur jadi satu beserta mahasiwa dan masyarakat melaksanakan kegiatan pembangunan dan kegiatan fisik dan non fisik yaitu TTG dan penyuluhan.      

Sekembalinya latsitarda maka tibalah saatnya waktu yang diimpikan bagi kami selama 3 tahun ini yaitu..Prasetya Perwira akan tetapi sebelum melaksanakan praspa kami melaksanakan judisium untuk yang terakhir kalinya dengan hasil 235 dinyatakan lulus. Tanggal 24 Juni 1993 merupakan haru yang bersejarah bagi batalyon kami yaitu pelaksanaan praspa, dihari itu tepat pukul 10.00 wib kami dengan langkah tegap memasuki halaman istana negara untuk mengikuti Prasetya Perwira Abri. Kami merasa bangga karena yang melantik adalah kepala negara. Selama 3 tahun di akabri dilantik di lapangan pancasila oleh gubernur akmil tanggal 1 agustus 1990 dengan pangkat capratar dan tanggal 24 Juli kamipun harus melanjutkan kembali untuk pemantapan di kota Sukabumi status kami sebagai perwira siswa.

 

 

ULANG TAHUN

  • Selamat Ulang Tahun kepada CHRISTIYANTO G, SIK, SH.MH. pada hari Selasa, 19 Maret 2024 genap berusia 53 Tahun

Archive