Seorang pendemo di Makassar tewas terinjak |
BERITA
|
Minggu, 30 November 2014 23:47 |
Jakarta :
Seorang remaja Muhammad Arief (17) tahun, menjadi korban aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) di depan kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis (27/11). Arief dikabarkan tewas terlindas kendaraan water canon milik polisi saat tengah menghalau para pendemo.
Namun menurut Kapolri Jenderal Sutarman, Arief tewas lantaran terinjak-injak warga karena takut dengan aksi tersebut.
"Itu masih 200 meter dari itu. Jadi itu mungkin ketimpuk batu, terus keinjak-injak warga yang diusir. Bukan, bukan (tertabrak water cannon). Kalau itu jauh," kata Sutarman saat ditemui awak media usai salat Jumat di Masjid Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/11).
Hal senada dikatakan Kabag Penum Mabes Polri Kombes Agus Rianto saat ditemui wartawan di Humas Mabes Polri. Agus mengatakan, hasil pemeriksaan dari Dokter Rumah Sakit Wahidin Makassar, Arief meninggal karena terinjak-injak warga bukan terlindas kendaraan Water Canon milik polisi.
"Saya tegaskan sesuai info yang kita dapat dari Polda Sulselbar. Hasil pemeriksaan dari RS DR Wahidin Makassar bahwa penyebab meninggalnya korban itu bukan karena tertabrak atau ditabrak atau terlindas mobil water canon. Itu penjelasan dari dokter forensik yang tadi sudah dirilis," kata Agus.
"Jadi info yang selama ini tidak benar. Karena itu dikuatkan oleh data-data hasil pemeriksaan," imbuhnya.
Menurut penjelasan dokter forensik, ujar Agus, saat ditemukan posisi korban dalam keadaan tertelungkup dan ditemukan satu gigi yang tanggal. Hasil pemeriksaan lain dokter juga menemukan bahwa dari bagian rambut bawah bagian kepala belakang ditemukan luka robek sekitar 6 sentimeter.
"Itu dimungkinkan akibat benda tumpul. Jadi penyebab meninggalnya korban karena gagal napas akibat ada luka yang diderita korban," pungkasnya.
sumber : merdeka.com
|